Validitas dan Reliabilitas - 2017

.
.
Oleh        : Irwan Muis, Sarjon Lakoro, Erwin S. Kusuma, Batman Sakban.
Tempat    : Gorontalo
Lembaga : Universitas Negeri Gorontalo
Tahun      : 2017
Pilihan Unduh File Ada Di Bagian Bawah Artikel Ini..!
Sumber Gambar: http://shopdocla.comMenurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Validitas merupakan derajat kemampuan suatu tes yang mengukur apa yang hendak diukur. Secara tidak langsung itu meliputi tes dan skala yang terdiri atas sejumlah tugas yang dipilih untuk berfungsi sebagai indikator hasil belajar. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang yang seharusnya dinilai. Sebagai contoh menilai kemampuan siswa dalam matematika. Misalnya diberikan soal dengan kalimat yang panjang dan berbelit-belit sehingga sukar ditangkap maknanya. Akhirnya siswa tidak dapat menjawab karena tidak memahami pertanyaannya. Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan penilaian. Alat penilaian yang telah valid untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain.
Dalam   menggunaka validita suatu   tes,   ada   beberapa   hal   yan perlu diperhatikan, yaitu :
a. Mengacu pada materi yang hendak diujikan.

b Mengacu pada hasil dari suatu tes atau instrument evaluasi yang dikenakan pada sekelompok individu.
c. Berkaitan dengan derajar dengan istilah validasi tinggi, sedang, rendah. 
d. Mengacu pada penggunaan hasil evaluasi.
Validitas suatu instrumeevaluasi mempunyai beberapa makna penting diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Validitas  berhubungan  dengan  ketepatan  interpretasi  hasil  tes  atau  instrumen evaluasi untuk grup individual dan bukan instrumen itu sendiri.
2. Validitas diartikan sebagai derajat yang menunjukkan kategori yang bisa mencakup kategori yang bisa mencakup kategori rendah, menengah, dan tinggi.
3.Prinsip suatu tes valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk suatu tujuan saja.
Ada dua unsur penting dalam validitas tes. Unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Validitas suatu tes harus menunjukkan suatu derajat tertentu, ada yang sempurna, ada yang sedang, dan ada pula yang rendah.
2.Validitas selalu dihubungkan dengan suatu putusan atau tujuan spesifik. Sebagaimana pendapat R. L Thorndike dan H. P Hagen bahwa validiti is always in relation to a specific decision or use
Pengertian Reliabilitas

Walizer (1987) menyebutkan pengertian Reliability (Reliabilitas) adalah keajegan pengukuran. Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily (2003: 475) reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Popham (1995: 21) menyatakan bahwa reliabilitas adalah "...the degree of which test score are free from error measurement"
Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain,  realibitas  menunjukkan  konsistensi  suatu  alat  pengukur  di  dalam  pengukur gejala yang sama.
Menurut Brennan (2001:295) reliabilitas merupakan karakteristik skor, bukan tentang tes ataupun bentuk tes. Menurut Sumadi Suryabrata (2004:28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. 
Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
Dalam pandangan Aiken (1987: 42) sebuah tes dikatakan reliabel jika skor yang diperoleh oleh peserta relatif sama meskipun dilakukan pengukuran berulang- ulang. Reliabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reliabilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen evaluasi, dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes, semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu   tes mempunyai  hasil  yang  sama  dan  bisa  dipakai  di  suatu  tempat  sekolah,  ketika dilakukan tes tersebut.
Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu tes soal. Untuk mengukur tingkat keajegan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach. Rumus yang digunakan dinyatakan dengan:
R11 = Keterangan:
n            = banyaknya butir soal

S•i2          = jumlah varians tiap skor

St2          = varians skor total
Rumus untuk mencari varians adalah: Si2  =
Interpretasi nilai r11 mengacu pada pendapat Guilford (Ruseffendi, 1991b: 191):

rii •           < 0,20    reliabilitas sangat rendah

0,20
< rii• 0,40
reliabilitas rendah
0,420
< rii• 0,70
reliabilitas sedang
0,70
< rii• 0,90
reliabilitas tinggi
0,90
< rii• 1,00
reliabilitas sangat tinggi.
Jenis-jenis Validitas dan Reliabilitas

1. Jenis Validitas

Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
1)      Validitas Logis

Istilah validitas logis” mengandung kata logis berasal dari kata logika” atau validitas logis sering juga disebut sebagai analisis kualitatif yaitu berupa penalaran  atau  penelaahan.  Dengan  makna  demikian  maka  validitas  logis  untuk sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi  valid  tersebut  dipandang  terpenuhi  karena  instrumen  yang  bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada.
Sebagaimana pelaksanaan tugas lain misalnya membuat sebuah karangan, jika penulisan sudah mengikuti aturan mengarang, tentu secara logis karangannya sudah baik.   Berdasarka penjelasa tersebut   maka   instrume yang   suda disusun berdasarkan teori penyusunan instrumen, secara logis sudah valid. Dari penjelasan tersebut  dapat  dipahami  bahwa  validitas  logis  dapat  dicapai  apabila  instrumen disusun mengikuti ketentuan yang ada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa validitas  logis  tidak  perlu  diuji  kondisinya  tetapi  langsung  diperoleh  sesudah instrumen tersebut selesai disusun.
2)      Validitas Empiris

Istilah validitas empiris” memuat kata “empiris” yang artinya pengalaman. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas.
Khusus soal-soal pilihan ganda, dua tambahan parameter yaitu dilihat dari peluang untuk menebak atau menjawab soal benar dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran semua alternative jawaban dari subyek-subyek yang dites.
Salah satu tujuan dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu apakah suatu soal dapat diterima karena telah didukung oleh data statistik yang memadai, diperbaiki karena terbukti terdapat beberapa kelemahan atau bahkan tidak digunakan sama sekali karena terbukti secara empiris tidak berfungsi sama sekali.
Ada empat jenis validitas yang sering digunakan, yakni:

a)     Validitas isi (content validity)

Sebuah tes dikatakan memilki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isis pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga disebut validitas kurikuler.
Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian data mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar bidang studi IPS harus bisa mengungkapkan isi bidang studi tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang hendak diukur. Disamping kurikulum dapat juga diperkaya dengan melihat atau mengkaji buku sumber.
b)     Validitas konstruksi (construct validity)

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus. Dengan kata lain jika butir-butir soal mengukur aspek berfikir tersebut sudah sesuai dengan aspek berfikir yang menjadi tujuan instruksional.
c)     Validitas ada sekarang” (concurrent validity)

Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Jika ada istilah “sesuai” tentu ada dua hal yang dipasangkan. Dalam hal ini hasil tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau  sehingga  data  pengalaman  tersebut  sekarang  sudah  ada  (ada  sekarangconcurrent).

Dalam membandingkan hasil sebuah tes maka diperlukan suatu kriterium atau alat banding. Maka hasil tes merupakan sesuatu yang dibandingkan.
d)     Validitas prediksi (predictive validity)

Memprediksi artinya meramal, dengan meramal selalu mengenai hayang akan datang jadi sekarang belum terjadi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sebagai alat pembanding validitas prediksi adalah nilai-nilai yang diperoleh setelah peserta tes mengikuti pelajaran di Perguruan Tinggi. Jika ternyata siapa yang memiliki nilai tes lebih tinggi gagal dalam ujian semester 1 dibandingkan dengan yang dahulu nilai tesnya lebih rendah maka tes masuk yang dimaksud tidak memiliki validitas prediksi.
2. Jenis Reliabilitas

Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas, yaitu:
1. Relibilitas stabilitas.

Menyangkut  usaha memperoleh nilai  yang sama atau serupa untuk  setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau hampir sama.
2. Reliabilitas ekivalen.

Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi denga satu   atau   lebi indicator   yang   berbeda batasan-batasa operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat. Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang sama bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah-tengah.
Cara ini seringkali dipakai dalam survai.Apabila satu rangkaian pertanyaan yang mengukur satu variable dimasukkan dalam kuesioner, maka pertanyaan- pertanyaan tersebut dibagi dua bagian persis lewat cara tertentu. (Pengacakan atau pengubahan sering digunakan untuk teknik belah tengah ini.) Hasil masing-masing bagian pertanyaan diringkas ke dalam skor, lalu skor masing-masing bagian tersebiut dibandingkan. Apabila dalam skor kemudian skor masing-masing bagian tersebut dibandingkan.  Apabila  kedua  skor  itu  relatif  sama,  dicapailah  reliabilitas  belah
tengah.

Reliabilitas   ekivalen   dapa juga   diukur   dengan   menggunaka teknik pengukuan yang berbeda. Kecemasan misalnya, telah diukur dengan laporan pulsa. Skor-skor relatif dari satu indikator macam ini haruslah sesuai dengan skor yang lain. Jadi  bila  seorang  subyek  nampak  cemas  pada  ukuran  gelisah orang  tersebut haruslah menunjukkan tingkatan kecermatan relatif yang sama bila tekanan darahnya yang diukur.

Kesimpulan
Validitas merupakan derajat kemampuan suatu tes yang mengukur apa yang hendak diukur. Secara tidak langsung itu meliputi tes dan skala yang terdiri atas sejumlah tugas yang dipilih untuk berfungsi sebagai indikator hasil belajar. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang yang seharusnya dinilai. Sebagai contoh menilai kemampuan siswa dalam matematika. Misalnya diberikan soal dengan kalimat yang panjang dan berbelit-belit sehingga sukar ditangkap maknanya.
Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain,  realibitas  menunjukkan  konsistensi  suatu  alat  pengukur  di  dalam  pengukur gejala yang sama.
Menurut Brennan (2001:295) reliabilitas merupakan karakteristik skor, bukan tentang tes ataupun bentuk tes. Menurut Sumadi Suryabrata (2004:28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.
Saran

Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan kesempatan berikutnya, dan semoga makalah ini dapat memberikan beberapa informasi yang bermanfaat bagi anda semua
Bagi pembaca hendaknya bisa memahami dan menghayati tentang latihan analisis butir ( Validitas dan Reabilitas).



 Referensi
Arifin. Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jihad.  Asep  dan  Haris.  Abdul,  Evaluasi  Pembelajaran.2008.Yogyakarta:  MultPressindo,
Sukardi.  2009.  Evaluasi  pendidikan  Prinsip  dan  Operasionalnya,  Jakarta:  Bumi Aksara,
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/validitas-dan-reliabilitas.html  http://sangbyyou.blogspot.com/2013/05/makalah-evaluasi-pembelajaran.html,  http://mathsamah1989.blogspot.com/2012/10/validitas-dan-reliabilitas-tes-hasil.html, 

File Word-nya bisa unduh di sini                 Makalah Validitas dan Reliabilitas
File Powerpoint-nya bisa unduh di sini Presentasi Validitas dan Reliabilitas

Catatan:
Cara download file-nya bisa di lihat disiniTutorial Download File Menggunakan Desktop atau Tutorial Download File Menggunakan Mobile Android atau bisa lihat langsung melalui video di samping..! 
.
.

0 komentar: