Evaluasi Hasil Belajar - 2016

.
.
Oleh        : Fringki R. Usman, Sitria Lantu, Nur Iman Haji Ali
Tempat    : Gorontalo
Lembaga : Universitas Negeri Gorontalo
Tahun      : 2016

Pilihan Unduh File Ada Di Bagian Bawah Artikel Ini..!
Sumber Gambar: http://m.radarbangka.co.id       Kata evaluasi berasal dari Bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran, sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
       Evaluasi mengandung pengertian, suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Sebelum membahas tentang evaluasi secara lebih luas dan mendalam, terlebih dahulu perlu dipahami bahwa dalam praktek seringkali terjadi kekeliruan dalam penggunaan istilah “evaluasi”, “penilaian” dan “pengukuran”. Kenyataan seperti itu memang dapat dipahami, mengingat bahwa diantara ketiga istilah tersebut saling berkaitan sehingga sulit untuk dibedakan. Namun dengan uraian berikut ini akan dapat memperjelas perbedaan dan sekaligus hubungan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi.
       Nitko & Brookhart (2007) mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang berkaitan dengan kinerja dan hasil karya siswa. Evaluasi menurut Griffin dan Nix (1991) adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini kegiatan evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950) evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai.
       Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa, mereka akan lebih giat belajar, meningkatkan proses berpikirnya. Dengan evaluasi guru dapat mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak yang tepat bila siswa mengalami kesulitan belajar (Slameto, 2003).
Bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah mereka capai.
Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan
penilaian. (test, measurement,and assessment). Tes merupakan salah satu cara untuk
menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 2008: 67). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi fkarakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi.
Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan sebagai the process by which
information about the attributes or characteristics of thing are determinied and differentiated (Oriondo,1998: 2). Guilford mendefinisi pengukuran dengan “assigning numbers to, or quantifying, things according to a set of rules” (Griffin & Nix, 1991: 3).
Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14). Allen & Yeng mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1). Dengan demikian, esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas dari pada tes. Kita dapat mengukur karakateristik suatu objek tanpa menggunakan tes, misalnya dengan pengamatan, skala rating atau cara lain untuk memperoleh informasi dalam bentuk kuantitatif.
Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi. Popham (1995: 3) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. “processes that provide information about individual students, about curricula or programs, about institutions, or about entire systems of institutions” (Stark & Thomas,1994: 46). Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran. Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes.
Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa :
Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design,
implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for
accountability, and promote understanding of the involved phenomena.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12), menyatakan bahwa: Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives.
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan
penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan program,prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif keputusan untukprogram selanjutnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan (Eko Putro Widoyoko, S. 2009: 6). Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
Peran Guru dalam Evaluasi
Seorang guru dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku siswa atau pengetahuan siswa ke arah yang lebih positif atau lebih baik. Oleh karena itu, guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan car yang baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dilakukan selain itu guru dharus dapat mengoreksi apakah cara pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan.
Pentingnya evaluasi bagi guru bertujuan untuk:
a. Menggambarkan kemampuan belajar siswa
b. mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian (akan diperbaiki atau dipertahankan)
d. memberikan pertanggungjawaban
Dalam proses evaluasi pembelajaran, guru berperan sebagai Evaluator yang berfungsi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seorang guru dalam proses pembelajaran, atau evaluasi juga dapat dikatakan sebagai penentu untuk mengetahui apakah proses/cara belajar mengajar itu harus dipertahankan atau diperbaiki lagi. Oleh sebab itu, peran guru disini sangat menentukan. Dalam peraturan pemerintah No. 41 Tahun 2007, tentang standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.   Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
Ø  Membandingkan proses pembelajaran guru dengan standar proses
Ø  Mengidentifikasi kinerja guru sesuai dengan kompetensi guru.                                                         
Manfaat Evaluasi Hasil Belajar
1.    Bagi siswa:
Siswa dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.
2.    Bagi guru:
a.   Guru akan mengetahui siswa-siswa mana yang sudah menguasai bahan pelajarannya.
b.   Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa.
c.   Guru akan mengetahui apakah metode yang diberikan sudah tepat atau belum.

3.    Bagi sekolah:
a.    Dengan evaluasi dapat diketahui kondisi belajar yang dilangsungkan di sekolah.
b. Informasi guru tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan dating.
c.    Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standart atau belum. Pemenuhan standart akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh.
            Di samping itu ada manfaat evaluasi secara umum
1.      kurikuler, yaitu sebagai pengukur apakah tujuan mata pelajaran telah tercapai atau belum.
2.      Intruksional, yaitu sebagai alat ukur apakah proses belajar mengajar telah berjalan sesuai rencana
3.      Placement, yaitu melakukan penempatan yang sesuai kepada siswa tentang pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
4.      Diagnostik, yaitu sebagai alat untuk mengetahui kelemahan siswa dan memberikan solusi penyembuhan atau penyelesaian kepada siswa-siswa yang mengalami kesulitan.
Prinsip-Prinsip Evaluasi
Prinsip umum evaluasi
      a. Kegiatan evaluasi pembelajaran hendaknya dilaksanakan secara menyeluruh, yakni dengan mencakup seluruh aspek pribadi siswa, baik kognitif, afekif, maupun psikomotirik.
      b. Mengacu kepada tujuan
       c. Pelaksaaan evaluasi pembelajaran juga harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
       d. Objektif, Kegiatan evaluasi pembelajaran juga harus dilaksanakan secara objetif. Artinya apabila evaluasi dilaksanakan memang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada.
      e. Kooperatif, Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, juga harus bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat dalam kegitan evaluasi.
      f. Kontinyu, Evalusi pembelajaran harus dilaksanakan secara terus menerus atau berkesinambungan selama proses pelaksanaan pembelajaran.
      g.  Praktis, ekonomis, dan mendidik, Evaluasi pembelajaran yang baik harus mudah dilaksanakan, rendah biaya, efisien waktu, tenaga serta bias mencapai tujuan secara optimal.
      Prinsip-prinsip Evaluasi menurut Rubiyanto, Rubini, dan Sri Hartini
Menurut Rubiyanto (2005:12) evaluasi memiliki beberapa prinsip, di antaranya adalah sebagai berikut:
   1.      Kepastian dan kejelasan.
Dalam proses evaluasi maka kepastian dan kejelasan yang akan dievaluasi menduduki urutan pertama. Evaluasi akan dapat dilaksanakan apabila tujuan evaluasi tidak dirumuskan dulu secara jelas dalam definisi yang operational. Bila kita ingin mengevaluasi kemajuan belajar siswa maka pertama-tama kita identifikasi dan kita definisikan tujuan-tujuan instruksional pengajaran dan barulah kita kembangkan alat evaluasinya. Dengan demikian efektifitas alat evaluasi tergantung pada deskripsi yang jelas apa yang akan kita evaluasi.
Pada umumnya alat evaluasi dalam pendidikan terutama pengajaran berupa test. Test ini mencerminkan karakteristik aspek yang akan diukur. Kalau kita akan mengevaluasi tingkat intelegensi siswa, maka komponen-komponen intelegensi itu harus dirumuskan dengan jelas dan kemampuan belajar yang dicapai dirumuskan dengan tepat selanjutnya dikembangkan test sebagai alat evaluasi. Dengan demikian keberhasilan evaluasi lebih banyak ditentukan kepada kemampuan guru (evaluator) dalam merumuskan/mendefinisikan dengan jelas aspek-aspek individual ke dalam proses pendidikan.
   2.      Prinsip totalitas, keseluruhan, atau komprehensif
Evaluasi hasil belajar harus dilakukan untuk menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku peserta didik secara menyeluruh. Artinya, evaluasi mempu mengungkapkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
   3.       Prinsip kesinambungan
Evaluasi yang baik dilakukan secara teratur, berkesinambungan dari waktu ke waktu, terencana dan terjadwal. Evaluasi yang demikian akan menggambarkan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.
   4.      Prinsip Oblektivitas
Evaluasi yang baik harus terlepas dari kepentingan subyek. Hasil evaluasi tersebut harus menggambarkan kondisi peserta didik secara obyektif.
   5.      Pedagogis
Prinsip evaluasi pendidikan yang ketujuah adalah perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
   6.      Akuntabel
Sudah semestinya hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan seperti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.
   7.      Kesahihan
Sebuah evaluasi dikatakan valid jika evaluasi tersebut secara tepat, benar, dan sahih telah mengungkapkan atau mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar diperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan instrumen yang memiliki/memenuhi syarat kesahihan suatu instrumen evaluasi.
Contoh berikut dapat dijadikan sarana untuk memahami pengertian valid. Contoh yang dimaksud adalah berupa  barometer dan termometer. Barometer adalah alat ukur yang dipandang tepat untuk mengukur tekanan udara. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa barometer tanpa diragukan lagi adalah alat pengukur yang valid untuk mengukur tekanan udara. Dengan kata lain, apa seseorang melakukan pengukuran terhadap tekanan udara dengan menggunakan alat pengukur berupa barometer hasil pengukuran yang diperoleh itu dipandang tepat dan dapat dipercaya. Demikian pula halnya denga termometer. Termometer adalah alat pengukur yang dipandang tepat, benar, sahih, dan abash untuk mengukur tinggi rendahnya suhu udara. Jadi dapat dikatakan bahwa termometer adalah adalah alat pengukur yang valid untuk mengukur suhu udara.
Istilah-istilah dalam Evaluasi
      Ada beberapa istilah yang sangat erat hubungannya dengan evaluasi, di antaranya :
1.                  Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Menurut Nurgiyantoro pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu, misalnya suhu badan dengan ukuran berupa termometer hasilnya 360 celcius, 380 celcius, 390. Dari contoh tersebut dapat dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif . Menurut Zainal Arifin pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kualitas daripada sesuatu. Kata sesuatu bias berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, dan sebagainya. Dalam proses pengukuran tersebut, tentu seseorang harus menggunakan alat ukur (tes atau non tes).
Unsur pokok dalam kegiatan pengukuran ini, antara lain adalah sebagai berikut :
Ø  Tujuan pengukuran
Ø  Ada objek ukur
Ø  Alat ukur
Ø  Proses pengukuran
Ø  Hasil pengukuran kuantitatif.
2.                  Penilaian
Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilaian bersifat kualitatif. Menurut Nurgiyantoro penilaian berarti menilai sesuatu, sedangkan menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh. Jadi penilaian sifatnya kualitatif.
3.                  Tes
Istilah tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring atau jambangan dari tanah liat. Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat dilihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan. tes juga dapat diartikan sebagai suatu tugas, tugas yang dipergunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap seseorang.
            Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi, antara lain :
*      Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk), hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti. Sedangkan kegiatan untuk sampai kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi.
*               Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan. Pemberian pertimbangan haruslah berdasarkan kriteria tertentu.

     Kesimpulan
Evaluasi dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang telah ditentukan. Evaluasi sangat berguna sekali baik bagi guru maupun bagi siswa. Bagi seorang guru atau pendidik evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur apakah guru itu berhasil atau tidak dalam memberikan pengajarannya. Pengajaran dapat dikatakan berhasil apabila terlihat perubahan tingkah laku atau perubahan siswa ke arah yang lebih baik. Sedangkan bagi siswa evaluasi berfungsi sebagai tolak ukur dirinya dalam belajar, mampu tidaknya siswa menerima evaluasi yang telah ditentukan oleh guru, maksimal atau belum siswa itu mengikuti pembelajaran.
Evaluasi memiliki cakupan sistem yang luas. Yang termasuk di dalamnya adalah penilaian, pengukuran, dan tes. antara evaluasi dan penilaian memiliki persamaan juga perbedaan. Persamaanya sama-sama menentukan/menilai tentang suatu objek. Sedangkan perbedaannya Penilaian hanya memiliki ruang lingkup yang sempit atau hanya menilai salahsatu aspek saja. Sedangkan memiliki cakupan yang luas mencakup semua komponen yang ada dalam sistem tersebut baik internal maupun eksternal.
     Saran
Sebagai seorang pendidik sangat penting guru memahami evaluasi pembelajaran dan mengetahui komponen yang ada di dalamnya. Selain guru harus memiliki pengetahuan yang luas guru juga harus terampil dalam memberikan pengajaran. Evaluasi pembelajaran juga harus dilakukan oleh seorang guru untuk menentukan tahap perlu dilakukan oleh seorang pendidik untuk menentukan kualitas pembelajaran apakah pembelajaran itu perlu diperbaiki atau dipertahankan.


Sumber:
Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar,
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009.
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1996
Ngalim Purwanto. 2000. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, BPFE : Yogyakarta, 1988
Pedoman Penilaian Hasil Belajar Sekolah Dasar. 2006. Depdiknas
Rubiyanto, Rubino dan Sri Hartini. 2005. Evaluasi Pendidikan. Surakarta: Program Akta Mengajar FKIP UMS
Suditjono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006.
Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996.
Tim Pekerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. Panduan Evaluasi  Pembelajaran. 2007.
Surakarta. Lembaga pengembangan pendidikan Universitas Sebelas Maret.


File Word-nya bia unduh di sini                  Makalah Evaluasi Hasil Belajar
File Powerpoint-nya bisa unduh di sini Presentasi Evaluasi Hasil Belajar


Catatan:
Cara download file-nya bisa di lihat disiniTutorial Download File Menggunakan Desktop atau Tutorial Download File Menggunakan Mobile Android atau bisa lihat langsung melalui video di samping..!
.
.

0 komentar: