Menyusun Tes Hasil Belajar - 2017

.
.

Oleh        : Hasni, Samin Hamsah.
Tempat    : Gorontalo
Lembaga : Universitas Negeri Gorontalo
Tahun      : 2017

Pilihan Unduh File Ada Di Bagian Bawah Artikel Ini..!
Sumber Gambar: http://pekanbaru.tribunnews.com
            Indikator merupakan penanda pencapaian Komptensi Dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, sebelum menyusun evaluasi hasil hasil belajar diperlukan penyusunan indikator. Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan indikator, yaitu: indikator pencapaian kompetensi yang dan indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang di kenal sebagai indikator soal.
            Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD. Perumusan indikator dapat dilakukan dengan cara: (1) menjabarkan kompetensi dasar (terlah tercantum dalam kurikulum) atau (2) mensintesis bahan ajar, baik dari buku paket atau buku lain yang disusun berdasarkan kurikulum. Kedua cara tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Menjabarkan KD (Kompetensi Dasar)
            Berikut hal-hal yang dapat dilakukan dalam menjabarkan KD untuk menentukan indikator antara lain:
a. Memilih KD yang akan diukur pencapaiannya
b. Kutip KD tersebut dan pokok bahasan/sub pokok bahasan yang menyertai
c. Menentukan indikator, yaitu tanda atau ciri yang dapat dipakai sebagai patokan untuk mencapai penilaian KD untuk pokok/sub pokok bahasan tertentu.
2. Mensintesis Bahan Pelajaran
            Prosedur ini dilakukan apabila mata pelajaran tertentu yang akan diajarkan telah tersedia buku paket yang standar atau buku acuan lain yang sesuai dengan kurikulu. Langkah selanjutnya, membaca secara komprehensif buku tersebut, terutama bab yang akan diajarkan. Kemudian menentukan indikator pencapaian (penguasaan bahan pelajaran).
Menyusun Kisi-kisi Tes
            Menjaga agar soal tes yang kita susun tidak menyimpang dari materi serta aspek yang akan diungkapkan dalam tes, maka harus dibuat sebuah tabel spesifikasi atau kisi-kisi. Kisi-kisi tes adalah merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan. Dalam kisi-kisi akan dicantumkan bahan pengajaran yang hendak diukur, jenis kompetensi yang akan diukur, jumlah soal, bentuk soal, taraf kesukaran maupun waktu yang
            cocok untuk melakukan ujian. Kisi-kisi banyak ragam dan modelnya, sehingga masing-masing penyusun tes dapat membuat sesuai selera asalkan kisi-kisi yang dihasilkan dapat dijadikan pedoman. Adapun syarat menyusun kisi-kisi yang baik yaitu:
1.  Mewakili  isi kurikulum yang akan diujikan
2. Komponen-komponennya  rinci, jelas, dan mudah dipahami
3. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk yang yang ditetapkan

                        Tabel 5.3 Tabel Model Kisi-kisi Tes
Sekolah: ..............................               Alokasi Waktu: ............................
Mata Pelajaran: ..............................           Jumlah  Soal:............................ Semester: .............................. Penyusun  :      1) .......................
2) .......................
No.
Kompetensi
Dasar
Kelas/ Semester
Materi
Indikator
Soal
Bentuk     Tes
Kriteria Soal
No.
Soal
A
B
C
D
E
Md
Sd
Sk




















































































Keterangan:
- A, B, C, D, E merupakan bentuk tes yaitu: (A) pilihan ganda, (B) benar salah, (C) jawaban singkat, (D) memasangkan, dan (E) esai.
- Md, Sd, dan Sk merupakan tingkat kesukaran tes, yang berarti: (Md) mudah, (Sd) sedang, dan (Sk) sukar.
Rambu-rambu Penyusunan Tes
            Pembuatan tes harus memperhatikan rambu-rambatau pedoman tes agar soal yang dihasilkan mudah dipahami maksudnya oleh siswa. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes antara lain:
1. Menggunakan kata tanya atau perintah yang tepat sehingga tidak menimbulkan berbagai tafsiran dalam menjawab.
2. Soal hendaknya dirumuskan secara jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
3. Penulisan soal menggunakan bahasa atau kalimat yang sederhana, komunikatif serta sesuai dengan kaidah bahasa yang benar.
4. Tidak menggunakan konsep atau istilah asing yang belum dikenali siswa.
5. Masing-masing soal berdiri sendiri, tidak saling bergantung atau saling membantu memberi acuan jawaban. Misalnya, soal nomor lima dapat dijawab apabila soal nomor empat dapat dijawab dengan benar.
6. Rumusan butir soal harus mengacu pada indikator yang telah
disusun.
7. Setiap soal hendaknya sudah terkandung maksud tentang jawaban yang dikendaki oleh penyusun soal
8. Melakukan pengecekan ulang untuk melihat kesesuaian antara indikator, rumusan soal dan kunci jawaban.
            Rambu-rambu tes yang telah dijelaskan di atas masih bersifat umum. Adapun rambu-rambu khusus dari masing-masing jenis tes yang masih harus menjadi bahan pertimbangan. Rambu-rambu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1)    Tes Uraian
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes uraian antara lain:
1. Soal yang diujikan hendaknya dapat mengukur siswa untuk menyusun pendapatnya mengenai suatu masalah agar dapat membiasakan siswa berpikir kritis.
2. Setiap pertanyaan hendaknya menggunakan petunjuk dan rumusan yang jelas dan mudah dipahami, sehingga tidak menimbulkan kebimbangan siswa.
3. Jangan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih beberapa soal dari sejumlah soal yang diberikan, sebab cara demikian tidak memungkinkan untuk memperoleh skor yang dapat dibandingkan.
4. Persoalan yang terkandung dalam tes bentuk uraian hendaknya difokuskan pada hal-hal seperti: menjelaskan persoalan, membandingkan dua hal atau lebih, mengemukakan kritik terhadap sesuatu, menyelesaikan suatu persoalan seperti menghitung, membuat contoh mengenai suatu pengertian, memecahkan suatu persoalan dengan jalan mengaplikasikan prinsip-prinsip yang telah dikuasainya, dan menyusun suatu konsepsi.
5. Jangan membuat soal terlalu banyak dan terlalu luas yang dapat menyebabkan siswa harus berlomba menulis cepat.
2)  Tes Objektif Pilihan Ganda
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes objektif pilihan ganda antara lain:
1. Pernyataan pada soal seharusnya merumuskan persoalan yang jelas dan mengandung satu pokok persoalan.
2. Pernyataan dan pilihan hendaknya merupakan kesatuan kalimat yang tidak terputus.
3. Alternatif jawaban harus berfungsi, homogen dan logis serta jumlah option (pilihan) sama banyak empat atau lima buah.
4. Panjang pilihan jawaban tiap option-nya pada suatu soal hendaknya lebih pendek dari pada pernyataan soal.
5. Alternatif jawaban yang betul hendaknya jangan sistematis artinya jawaban benar tidak berurutan. Misalnya: jawaban nomor 1 adalah (A), nomor 2 adalah (B), nomor 3 adalah (C), dan seterusnya.
6.Harus memiliki satu jawaban yang benar dalam setiap pertanyaan.
7. Harus dihindari penyusunan  soal yang terlalu banyak mengungkap fakta, konsep, prinsip atau hal-hal yang tidak terlalu penting.
3)  Tes Objektif Jawaban Singkat
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes objektif jawaban singkat antara lain:
1. Hendaknya tidak menggunakan soal yang terbuka, sehingga ada kemungkinan peserta didik menjawab secara terurai.
2. Untuk soal tes bentuk melengkapi hendaknya tidak mengambil
pernyataan langsung dari buku (textbook).
3. Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakkan pada akhir atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.
4. Jangan menyediakan  titik-titik kosong terlalu banyak. Pilihlah untuk masalah yang urgen saja.
5. Pernyataan hendaknya hanya mengandung satu alternatif jawaban.
6. Jika perlu dapat digunakan gambar-gambar sehingga dapat dipersingkat dan jelas
4)  Tes Objektif Benar Salah
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes objektif benar salah antara lain:
1.     Jumlah item yang benar dan salah hendaknya sama.
2. Berilah petunjuk cara mengerjakan soal yang jelas dan memakai kalimat yang sederhana.
3.   Hindarkan pernyataan yang terlalu umum, kompleks, dan negatif.
4. Hindarkan penggunaan kata yang memiliki makna tidak pasti sehingga dapat membingungkan siswa. Misalnya, biasanya, umumnya, selalu, kadang-kadang dan sejenisnya.
5)  Tes Objektif Memasangkan
            Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes objektif memasangkan antara lain:
1. Hendaknya kumpulan soal diletakkan di sebelah kiri sedangkan jawabannya di sebelah kanan.
2. Jumlah alternatif jawaban hendaknya lebih banyak daripada jumlah soal.
3. Susunlah item-item dan alternatif jawaban dengan sistematika tertentu.
            Misalnya, sebelum pada pokok persoalan, didahului dengan stem, atau bisa juga langsung pada pokok persoalan.
4. Hendaknya seluruh kelompok soal dan jawaban hanya terdapat dalam satu halaman.
5. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan.
 6. Jumlah kata atau konsep dalam kolom yang dipasangkan harus berbeda agar soal tidak mudah ditebak .

Kesimpulan
Pembuatan tes harus memperhatikan rambu-rambatau pedoman tes agar soal yang dihasilkan mudah dipahami maksudnya oleh siswa. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes antara lain:
1. Menggunakan kata tanya atau perintah yang tepat sehingga tidak menimbulkan berbagai tafsiran dalam menjawab.
2. Soal hendaknya dirumuskan secara jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
3. Penulisan soal menggunakan bahasa atau kalimat yang sederhana, komunikatif serta sesuai dengan kaidah bahasa yang benar.
4. Tidak menggunakan konsep atau istilah asing yang belum dikenali siswa.
5. Masing-masing soal berdiri sendiri, tidak saling bergantung atau saling membantu memberi acuan jawaban. Misalnya, soal nomor lima dapat dijawab apabila soal nomor empat dapat dijawab dengan benar.
6. Rumusan butir soal harus mengacu pada indikator yang telah
disusun.
7. Setiap soal hendaknya sudah terkandung maksud tentang jawaban yang dikendaki oleh penyusun soal
8. Melakukan pengecekan ulang untuk melihat kesesuaian antara indikator, rumusan soal dan kunci jawaban.
Saran
Suatu negara akan maju apabila didalamnya terdapat pemimpin, tokoh, dan masyarakat yang cerdas atau dapat berfikir ginius. Dalam mewujudkan hal itu, gurulah yang berkewajiban mendidik dan mengajar anak manusia untuk mencapai manusia yang sempurna dan cerdas. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa calon pendidik, mari kita meneruskan perjuangan seorang guru dalam menjadikan negara lebih berkembang.



Sumber:
Purwanto,Edy.2005. Evaluasi Proses dan Hasil dalam Pembelajaran (Aplikasi dalam bidang studi Geografi). Malang: UM Press.



File Word-nya bisa unduh di sini                 Makalah Menyusun Tes Hasil Belajar
Catatan:
Cara download file-nya bisa di lihat disiniTutorial Download File Menggunakan Desktop atau Tutorial Download File Menggunakan Mobile Android atau bisa lihat langsung melalui video di samping..! 
.
.

0 komentar: