.
.
Oleh : Endang Satria Ningsih, Parjun MohiTempat : Gorontalo
Lembaga : Universitas Negeri Gorontalo
Tahun : 2016
Konsep
Sistem Pendidikan di Berbagai Negara
Sebuah bangunan akan kokoh jika
pondasi bangunan tersebut kuat, demikian pula dalam dunia pendidikan, pondasi
pendidikan yang berupa sistem yang baik dan terukur akan mampu menghasilkan luaran
pendidikan yang berkualitas. Di berbagai negara maju, sistem pendidikan yang
dibangun seringkali bersumber dari ajaran-ajaran dan ideologi yang berlaku di
masyarakat. Beberapa negara asia timur seperti jepang, china dan korea selatan,
sistem pendidikan yang dibangun banyak bersumber dari ajaran konfusianisme.
Sementara di beberapa negara eropa dan amerika, sistem pendidikan yang dibangun
bersumber dari prinsip liberalisme.
Pandangan dan ideologi tersebut
kemudian menjadikan negara-negara tersebut memandang bahwa pendidikan yang
bermutu merupakan entitas kemajuan suatu bangsa. Hasil penelitian OECD tahun
2009 menempatkan Finlandia, Kanada dan Korea Selatan sebagai 3 kekuatan utama
pendidikan di dunia lalu diikuti oleh tiga negara di Asia, yaitu China, Jepang,
dan Singapura. Negara-negara yang menerapkan sistem pendidikan barat seperti
Inggris dinilai “di atas rata-rata”, lebih baik daripada Belanda, Selandia
Baru, Australia dan Irlandia. Keempat negara itu juga berada di atas kelompok
peringkat menengah termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis.
Hasil studi tersebut menyimpulkan
bahwa mengeluarkan biaya adalah hal penting, tetapi tidak sepenting memiliki
budaya yang mendukung pendidikan. Biaya adalah ukuran yang mudah terukur,
tetapi dampak yang lebih kompleks dalam mendukung kualitas pendidikan adalah
perilaku masyarakat dalam memandang peranan pendidikan itu sendiri. Kesuksesan
negara-negara Asia misalnya seperti yang banyak berlaku di Jepang dan Korea
Selatan merefleksikan nilai tinggi pendidikan dan pengharapan orangtua terhadap
kesuksesan hasil pendidikan anak-anak mereka. Budaya kerja keras dan penegakan
disiplin yang ketat merupakan kunci keberhasilan pembangunan sistem pendidikan
di Jepang dan Korea Selatan.
Di Jepang Jumlah mata pelajaran yang
sedikit dan buku pegangan yang tipis membuat anak didik tidak merasa terbebani
untuk belajar. Sehingga materi pelajaran sangat mudah untuk dicerna oleh anak
didik, sehingga lulusan dari pendidikan formal benar-benar bisa diandalkan.
Pemerintah Jepang juga memberikan kemudahan-kemudahan pendidikan formal dengan
menggratiskan biaya pendidikan dan memberikan fasilitas yang sangat bagus dalam
segala bidang baik untuk pengembangan intelektual maupun skill bagi para anak
didik.
Sementara di Korea selatan, pembelajarannya
menerapkan teknologi tinggi, dengan yang memberikan akses internet berkecepatan
tinggi di setiap sekolah. Masyarakat Korea menganggap guru memegang posisi yang
berharga dan tinggi karena Korea menanamkan bahwa pendidikan adalah hal yang
utama. Akibatnya, Korea benar-benar menjunjung tinggi para guru. Ada rotasi
mutasi guru setelah lima tahun mengajar. Hal ini dilakukan agar setiap guru
mendapat kesempatan yang adil untuk mengajar di berbagai sekolah yang baik atau
buruk. Para guru juga mendapat sertifikat yaitu sertifikat guru pra sekolah,
guru SD, dan guru sekolah menengah. Sertifikat diberikan oleh kepala sekolah
dengan kategori guru magang, guru biasa dua (setelah menyelesaikan onjob
training). Bagi guru magang akan diberi lisensi, bila telah lulus ujian
kualifikasi program empat tahun dalam bidang engineering, perikanan,
perdagangan, dan pertanian.
Berbeda halnya dengan pembangunan
sistem pendidikan di Jepang dan Korea Selatan, sistem pendidikan di Finlandia
mengutamakan pembentukan kualitas tenaga pendidik yang berkualitas terbaik
minimal magister (S2). Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat
dihargai, sehingga guru ditempatkan sebagai profesi yang harus mendapatkan
pendidikan dan pelatihan terbaik. Jika kebanyakan negara percaya bahwa ujian
dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas
pendidikan, Finlandia justru beranggapan sebaliknya, testing itulah yang
menghancurkan tujuan belajar siswa. Semua siswa di bimbing menjadi pribadi yang
mandiri, mencari informasi secara independent karena dengan adanya banyak
pendektean membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi
tidak menyenangkan. Kehebatan dan keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia
adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, sistem pendidikan yang
terukur dan dukungan yang besar dari pemerintah terutama penyediaan biaya
pendidikan.
Lalu, bagaimana halnya dengan sistem
pendidikan yang berlaku di beberapa negara barat lainnya seperti Inggris,
Amerika, Kanada dan Australia. Secara umum, sistem pendidikan yang berlaku di
negara-negara tersebut memiliki kemiripan satu sama lainnya. Misalnya di
Inggris, sistem pendidikan yang berlangsung memiliki standar pendidikannya yang
tinggi, sehingga tidak mengherankan jika Inggris menjadi rumah bagi beberapa
universitas terkenal di dunia. Penyelenggaraan sistem pendidikan di Inggris
pada umumnya lebih menekankan pada aktivitas praktek daripada teori. Keunggulan
sistem pendidikan di Inggris yaitu menganut pola press shcematic.
Itu artinya bahwa kurikulum mata pelajaran yang diajarkan tidak terlalu banyak
yang dipelajari dan siswa akan lebih terfokus dan terspesialisasi, sehingga
akan lebih dapat memahami dan memaknai apa yang diajarkan. Selain itu
siswa-siswa dalam belajar tidak seperti banyak mendapatkan tekanan selama
bersekolah. Metode pengajaran yang digunakan di Inggris bertujuan untuk
mempersiapkan murid dengan keterampilan yang diperlukan di pasar global.
Sekolah menyediakan berbagai macam jurusan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan murid.
Sedikit berbeda dengan Inggris yang
menganut sistem sentralisasi, sistem pendidikan yang berlangsung di Amerika,
Kanada dan Australia bersifat desentralisasi dimana penanggung jawab utama
semua urusan pendidikan adalah departemen pendidikan. Sedang urusan sehari-hari
diserahkan penuh pada tiap negara bagian. Bagi ketiga negara tersebut, tujuan
terpenting dalam pendidikan mereka adalah pencapaian kualitas mutu pendidikan,
namun prinsip kesetaraan (equality) dan kebebasan (freedom) merupakan
poin penting selanjutnya yang wajib ada pada kurikulum. Kedua prinsip ini
merupakan landasan bagi pengembangan pendidikan multikultural di berbagai
jenjang pendidikan di ketiga negara tersebut. Saat ini, siswa-siswa dari
berbagai etnik dan agama dapat memperoleh kesempatan belajar yang sama, bahkan
beberapa siswa imigran seringkali memperoleh bimbingan khusus dalam kemampuan
berbahasa.
Selain negara-negara asia timur
seperti jepang, korea selatan dan china. Beberapa negara asia lainnya memiliki
sistem pendidikan yang baik untuk di tiru. Singapura, Israel dan Malaysia
adalah contoh-contoh negara yang mampu menerapkan sistem pendidikan yang
berwawasan global. Bahkan, singapura dan Israel yang mewakili negara kecil dan
minim SDA mampu mengembangkan potensi SDM mereka menjadi jantung ekonomi
bangsa.
Pola pendidikan yang patut ditiru
dari negara Israel misalnya adalah pola pendidikan sejak prenatal. Mereka sadar
bahwa masa kehamilan merupakan yang sangat menentukan kecerdasan dan masa depan
bangsanya. Tidak mengherankan jika negara Israel merupakan salah satu negara
yang melahirkan banyak tokoh-tokoh dunia, sebut saja Mark Zuckerberg penemu
facebook, Bill Gate pendiri Microssoft, Larry Page penemu Google, Andrew Grove
penemu intel, dan Andy Rubin penemu Android dan penemu-penemu lainnya. Di
Israel, matematika dan IPA merupakan mata pelajaran yang sangat ditekankan.
Mahasiswa yang praktik kerja lapangan di dunia industiri baru dinyatakan lulus
apabila perusahaan mendapatkan keuntungan satu juta dolar US dari kerja mereka.
Itulah sebabnya orang Yahudi memiliki tradisi kuat kewirausahaan bisnis.
Selain Israel, Singapura adalah
negara yang sukses mengembangkan potensi SDM dengan keterbatasan SDA yang
mereka miliki, hal ini dapat terlihat jelas dari berkembangnya ekonomi
Singapura yang banyak bergantung pada industri jasa dan manufaktur. Sistem
pendidikan di Singapura, diarahkan pada pembentukan sikap dan karakter yang
kuat serta kedisiplinan yang tinggi dalam prilaku sosial sehari-hari.
Pendidikan dijadikan wadah dalam pembentukan karakter masyarakat yang taat pada
aturan. Kurikulum disusun dengan tujuan untuk mengarahkan keberhasilan
siswa sesuai minat, bakat dan potensi yang dimiliki sedini mungkin. Selain itu,
kebijakan menggunakan pengantar bahasa Inggris pada semua jenjang pendidikan,
membuat para siswa di Singapura dapat menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional lebih dini.
Di Asia Tenggara, negara dengan
sistem pendidikan yang baik selain Singapura adalah Malaysia. Malaysia
merupakan salah satu negara yang sukses membangun sistem pendidikannya. Bahkan
di era 70-an negara ini banyak mengirimkan pelajar-pelajar mereka untuk
menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sebuah pemandangan
yang berbeda seperti saat ini dimana ribuan pelajar Indonesia kemudian
berbondong-bondong datang ke Malaysia untuk menempuh pendidikan di berbagai
perguruan tinggi di sana. Keberhasilan Malaysia dalam membangun sistem
pendidikan yang baik, tidak terlepas dari dukungan pemerintah, yang mana sejak
era 80 sampai era 90-an mereka telah memiliki arah rancangan sistem kurikulum
yang berwawasan dunia. Tidak berbeda jauh dengan Singapura, Malaysia telah
menerapkan aturan penggunaan bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran
disamping penggunaan bahasa Melayu. Konsep pembelajaran yang digunakan ialah
“Belajar Sambil Bermain” dengan menekankan “Pembelajaran Bertema” dengan
kegiatan menekankan pada aktivitas kelas, aktivitas kelompok dan aktivitas
individu.
Perbandingan Guru Beserta Gajinya
Mungkin selama ini kita sangat penasaran
dengan perbandingan gaji guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia dengan
gaji guru PNS di negara lain. Berapa gaji perbulan guru PNS di luar negeri?
Berapa gaji tertinggi dan terendah guru PNS di negara-negara lain? Apakah gaji guru
PNS di Indonesia tergolong gaji tertinggi dibanding dengan gaji guru PNS luar
negeri? Sedangkan untuk gaji buruh tertinggi saat ini terjadi di negara Amerika
Serikat, Indonesia entah masuk ke peringkat berapa.
Guru bisa dikatakan sebuah “pilar” bangsa agar
rakyat yang mendiaminya merasa aman, nyaman, sejahtera, dan tenteram. Apa itu
pilar? Pilar adalah sebuah tiang yang berfungsi untuk penguat atau penyangga
bangunan. Dalam hal ini pilar mempunyai peranan yang sangat sentral dan paling
menentukan. Kita bisa membayangkan jika pilar sebuah bangunan tidak kokoh maka
akan berakibat fatal pada bangunan yang disangganya, bangunan bisa roboh. Maka
dari itu agar sebuah bagunan tetap kuat sebaiknya kita membuat pilar yang
benar-benar kuat atau tidak mudah rapuh. Berikut ini beberapa perbandingan gaji
guru dengan negara lain:
1. Singapura
Di singapura, yang berhasil menjadi
guru, lalu tidak harus santai-santai. Guru dituntut produktif, kreatif dan
berkembang. Setiap sekolah mempunyai teacher’s assessment (penilaian guru).Jika
kepala sekolah sudah menyatakan seorang guru tidak mampu bekerja dan
diberhentikan, maka selesai sudah profesi guru bagi orang tersebut. Karena
orang tersebut tidak akan pernah di terima kerja sebagai guru di sekolah
manapun di Singapura
Perlu Anda ketahui bahwa gaji guru
di Singapura itu mencapai 1.350 SGD per bulan atau setara dengan Rp 13.084.466.
Apakah ini gaji tertinggi di negara tersebut? Bukan! Itu adalah gaji minimumnya
dan untuk gaji rata-ratanya di negara Singapura bisa mencapai 5.958 SGD per
bulan atau Rp 57.763.763. Kabarnya gaji guru di Singapura ini mengalahkan gaji
guru di Amerika Serikat dan juga Korea Selatan.
2. Brunei
Darussalam
Seorang guru di negara Brunei
Darussalam sangat dihargai dan buktinya gaji guru di negara ini bisa mencapai
1.000 BND perbulan atau setara dengan Rp 9.695.150. Itu untuk gaji guru paling
kecil saja, sedangkan rata-ratanya gaji guru di Brunei Darussalam bisa mencapai
2.500 BND per bulan atau Rp 24.237.875.
3. Malaysia
Di Malaysia juga profesi guru sangat
dihormati dan diperhatikan kesejahteraannya oleh Pemerintah. Gaji minimum guru
di negara Malaysia mencapai 1.200 RM per bulan atau Rp 3.860.220. Sedangkan
gaji rata-rata guru di Malaysia bisa mencapai 6.982 RM per bulan atau Rp
22.460.047 per bulan.
4. Thailand
Selanjutnya Thailand, berapa gaji
guru di negara Thailand? Di negara inipun sama dengan negara-negara ASEAN
lainnya yaitu sangat menghormati jasa guru. Di Thailand guru digaji dengan
nilai tidak kalah menarik dengan tiga negara diatas, gaji minimum 21.950 THB
perbulan atau Rp 8.402.241 dan gaji rata-rata guru di Thailand bisa mencapai
sekitar Rp 31.988 THB per bulan atau setara dengan Rp 12.244.687.
5. Filipina
Bagaimana dengan negara Filipina?
Gaji guru paling kecil di Filipina hanya sekitar 8.000 PHP per bulan atau
sekitar Rp 2.328.920. Sedangkan untuk gaji rata-ratanya guru di Filipina
dibayar sekitar 35.671 PHP per bulan atau sekitar Rp 10.384.363.
Dengan melihat 5 negara ASEAN diatas
ternyata gaji guru PNS di Indonesia sangatlah kecil. Betapa jauhnya gaji guru
jika dibanding dengan negara Malaysia bahkan sangat jauh dengan negara
Singapura. Meskipun guru Indonesia golongan IV dan sudah Sertifikasi, jika
dibanding dengan gaji guru di negara lain masih sangat jauh. Mungkin sangat
mendekati jika dibanding dengan negara Filipina. Semoga tulisan ini ada
manfaatnya dan kita harap kedepannya gaji guru PNS di Indonesia bisa sejajar
dengan negara-negara lain.
6. Sistem Pendidikan China
Ada sebuah hadist mengenai
pendidikan, yang dalam bahasa Indonesia berbunyi: “Tuntutlah ilmu sampai ke
negeri Cina”. Dalam hadist ini muncul satu negara, yaitu negeri Cina. Dari
hadist ini timbul pertanyaan, ada apa dengan pendidikan cina sehingga dapat
dijadikan panutan untuk negeri lain. Dalam buku Muhammad Said dan Junimar Affan
(1987: 119) yang berjudul Mendidik Dari Zaman ke Zaman dikatakan bahwa: “Di
negeri Cina pendidikan mendapat tempat yang penting sekali dalam penghidupan”.
Dengan mendapatkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat,
membuat sistem pendidikan di Cina meningkat.Sikap orang Cina yang mementingkan
pendidikan di dalam kehidupannya tela melahirkan sebuah filofis orang Cina
mengenai pendidikan dan pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa
lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem
pendidikan kuno di China.
Pada tahun 1993, tercatat, guru
memiliki gaji yang rendah dan disadari, kondisi ini akan berpengaruh terhadap
kinerja dan profesionalitas guru dalam melaksanakan tugasnya. Bagaimana dapat menuntut
guru melaksanakan tugas dengan optimal, kalau dirinya menghadapi masalah dengan
kesejahteraan diri dan keluarganya. Pada tahun 1989, dana dari negara untuk
pendidikan hanya 9,4 milyar yuan. Dengan dana sebesar itu, tidak banyak yang
bisa dilakukan untuk mengembangkan dunia pendidikan, yang harus melayani
masyarakat lebih dari satu milyar orang.
7. Profesi guru di Jepang
Salah satu agenda reformasi
pendidikan di jepang adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik di tingkat
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam rencana reformasi yang di susun
National Comission of Edicational Reform (NCER) yang di tuangkan dalam “The
Raibow Plan” Pada tahun 2001, Poin ke-5 menyatakan bahwa tenaga guru yang
profesional dihasilkan melalui beberapa cara, diantaranya dengan pemberlakuan
evaluasi guru, pemberian penghargaan dan bonus kepada guru yang berprestasi,
juga suasana kerja ysng kondusif untuk meningkatkan etos kerja guru, dan
pelatihan bagi guru yang kurag cakap dibidangnya. Sebagai bentuk pelaksanaan
keputusan tersebut, Central Educational council mengeluarkan kebijakan
berupa”shin kyouka seido” (sistem evaluasi guru yang baru) pada tahun 2002 dan
“kyouinmenkyou koushin seido” (pembaharuan sertifikasi mengajar) Pada tahun
2006.
8. Profesi guru di Indonesia
Pengembangan kompetensi professional
guru merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka
menjamin terlaksananya kegiatan dengan konsisten. Pendidik dalam Islam adalah sebagai murabbi,
muallim dan muaddib sekaligus. Murabbi mengisyaratkan bahwa
guru agama harus orang yang memiliki sifat-sifat rabbani yaitu nama yang
diberikan bagi orang-orang yag bijaksana, terpelajar dalam
bidang pengetahuan tentang ar-rabb.
Di samping itu juga memilki sikap
tanggung jawab, penuh kasih sayang terhadap peserta didik. Pengertian muallim
mengandung konsekuensi bahwa mereka harus µalimu (ilmuwan) yakni menguasai ilmu
teoritik, memiliki kreatifitas, komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta
sikap hidup yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah di dalam
kehidupansehari-hari. Sedangkan konsep tadib mencangkup pengertian
integrasi antara ilmu dan amal sekaligus.
Jenjang Requiqment
PTN memiliki dua jenis
kepegawain, yaitu pegawai negeri sipil (PNS) dan non-PNS. PTN yang berbentuk
Badan Layanan Umum (BLU) terdiri dari PNS dan pegawai BLU, PTN yang berbentuk
Badan Hukum Milik Negara (BHMN) terdiri dari PNS dan pegawai Universitas,
sedangkan PTN non-BLU dan non-BHMN, terdiri dari pegawai non-PNS dan pegawai
honorer dan kontrak. Rekrutmen SDM-PNS
harus mengikuti peraturan pemerintah, yang sudah diatur dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil,
yang telah diubah dengan PP Nomor 11 Tahun 2002, dan PP Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural yang telah diubah
dengan PP Nomor 13 Tahun 2002. Perencanaan, pengumuman, persyaratan, dan
pelamaran SDM-CPNS telah diatur dalam PP pengadaan PNS.
Dalam konteks ini, PTN memiliki kewenangan untuk mengatur SDM yang
dibutuhkan sesuai dengan kualifikasi keahliannya. Selanjutnya, PTN mengusulkan
kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) untuk mendapatkan formasi.
Permasalahannya biasanya formasi selalu lebih sedikit dari kebutuhan yang ada.
Akibatnya, tidak bisa dihindari mesti merekrut SDM non-PNS. Hanya karena
berdasarkan PP 48 tahun 2005, instansi pemerintah tidak boleh lagi mengangkat
pegawai honorer, kadang disiasati dengan mengangkat pegawai kontrak. Padahal
dalam peraturan tenaga kerja, pegawai kontrak yang telah melebihi dua tahun
harus diangkat pegawai tetap. Tentu ini merupakan dilema tersendiri di bidang
kepegawaian.
Selanjutnya, dalam tahap pelaksanaan rekruitmen atau seleksi, PTN
harus mengikuti prosedur yang ditentukan oleh Kementerian Pendayagunaan Apartur
Negara dan Kemdiknas. PTN tidak bisa secara leluasa merekrut berdasarkan
tahapan dan ketentuan yang diatur tersendiri. Dalam tahun terakhir (tahun
2010), sebelum diserahkan PTN, Kemdiknas melaksanakan tes umum terlebih dahulu
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan umum calon. Tes umum dilaksanakan
secara tertulis yang terdiri dari “Tes Pengetahuan Umum (TPU) dan Tes Bakat
Skolastik (TBS)”, dari hasil TPU dan TBS ini baru diserahkan ke PTN untuk
dilaksanakan tes kompetensi.
Berdasarkan uraian tersebut, kewenangan PTN dalam rekrutmen SDM-PNS
ada dua, yaitu
(1) menentukan jenis
kualifikasi keahlian SDM
(2) melaksanakan seleksi
tahap akhir dengan tes kompetensi.
Dalam menentukan jenis kualifikasi keahlian dapat mengikuti berbagai
rambu-rambu. Berdasarkan PP 97 tahun 2000, formasi masing-masing satuan
organisasi negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai
sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma, standard, dan
prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pendidikan Profesi
Pendidikan Profesi Guru
(PPG) adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus dalam menjadi guru. Pendidikan profesi guru harus ditempuh
selama 1-2 tahun setelah seorang calon lulus dari program sarjana kependidikan
maupun non sarjana kependidikan. PPG (Program Pendidikan Profesi Guru)
merupakan program pengganti akta IV yang tidak berlaku muali tahun 2005.
·
Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan gelar. Menurut Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan), pendidikan profesi akan melegitimasi profesi guru. Pendidikan
profesi juga akan menambah gelar Gr di belakang nama guru tersebut.
karena menurut undang-undang, guru adalah profesi, sama seperti dokter.
·
Tujuan Keunggulan
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akhirnya melegalkan sarjana non kependidikan untuk
menjadi guru profesional. Ke depan sarjana lulusan di luar FKIP (fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan) itu bersaing dengan sarjana yang empat tahun
mengenyam kuliah kependidikan. Kebijakan membuka akses bagi sarjana non kependidikan
untuk menjadi guru ini tertuang dalam Permendikbud 87/2013 tentang Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan (PPG). Sarjana dari fakultas non FKIP itu bebas
mengajar mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat.
Sarjana non kependidikan juga
diwajibkan mengikuti saringan masuk PPG selayaknya sarjana kependidikan.
Meskipun aksesnya dibuka setara dengan lulusan FKIP, sarjana non kependidikan
wajib mengikuti dan lulus program matrikulasi dulu sebelum menjalani PPG.
Sedangkan untuk sarjana FKIP yang linier atau sesuai dengan matapelajaran yang
bakal diampu, tidak perlu mengikuti program matrikulasi itu. Khusus untuk
sarjana yang bakal mengajar di jenjang SMP dan SMA/sederajat, tidak ada
perlakukan berbeda bagi lulusan kependidikan maupun non kependidikan ketika
mengikuti PPG.
Mereka diwajibkan untuk mengikuti
PPG dengan bobot atau beban belajar sebanyak 36 hingga 40 SKS. Menurut
Sulistiyo sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI), Kemendikbud harus bisa menanggung resiko jika membuka akses luas kepada
sarjana non kependidikan untuk menjadi guru profesional. Guru adalah profesi
khusus, sehingga pendidikannya juga khusus dalam waktu yang cukup.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini
yaitu:
1. Dalam
melaksanakan tugasnya, para guru di finlandia sangat menjujung tinggi
profesionalime. Mereka selalu berusaha mengajarkan siswanya untuk
bertanggungjawab terhadap tugas belajarnya. Guru difinlandia tidak mengharuskan
siswanya menjawab dengan benar soal yang diberikan oleh gurunya, yang
terpenting mereka bertanggungjawab terhadap tugas belajarnya.
2. Disingapura
kepala sekolah di berikan kesempatan untuk merancang topik pelatihan
bagiguru-gurunya. Selain itu setiap guru baru maupun guru lama berhak
mendapatkan jatah 100 jam pelatihan yang diadakan oleh pemerintah.
3. Untuk
mengembangkan kompetensinya, guru di Cina dituntut harus mempunyai beberapa
kemampuan yakni:
1.
Kemampuan menguasai bahan.
2.
Kemampuan mengelola program belajar mengajar.
3.
Kemampuan mengelola kelas.
4.
Kemampuan menggunakan media.
5.
Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan.
6.
Kemampuan menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran.
7.
Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
8.
Kemampuan menyelenggarakan administrasi sekolah.
9.
Kemampuan memahami prinsip-prinsip guna keperluan pengajaran.
4. Profesi guru di jepa ng lebih
menekankan pada peningkatan kualitas tenaga pendidik di tingkat sekolah dasar
dan sekolah menengah
5. Profesi guru di Indonesia yaitu
profesi yang baru dalam taraf sedang tumbuh (emerging profession) yang tingkat
kematangannya belum sampai pada yang telah dicapai oleh profesi-profesi
lainnya, sehingga guru dikatakan sebagai profesi yang setengah-setengah atau
semi profesional.
Saran
Adapun saran dalam makalah ini yaitu
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama bagi masiswa geografi
khususnya mata kuliah profesi kependidikan tentang profesi guru dibeberapa
negara. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kedepannya.
Sumber:
Afandi. 2013. Mewujudkan Pendidikan Multikultural di Indonesia (Sebuah Kajian Pendidikan Multikultural di Berbagai Negara). Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Asmuni. 2013. Sistem Pendidikan di Inggris. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
http://id.shvoong.com/tags/profesi-guru/ (di unggah 23/11/2014, pukul 18.00).
Afandi. 2013. Mewujudkan Pendidikan Multikultural di Indonesia (Sebuah Kajian Pendidikan Multikultural di Berbagai Negara). Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Asmuni. 2013. Sistem Pendidikan di Inggris. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Hamalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
http://id.shvoong.com/tags/profesi-guru/ (di unggah 23/11/2014, pukul 18.00).
Undang-Undang No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra
Umbara, 2009.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutoyo. 2013. Sistem Pendidikan di Singapura. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Sujati, H. 2013. Sistem Pendidikan di Israel. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Widati, T. 2013. Sistem Pendidikan di Korea Selatan. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutoyo. 2013. Sistem Pendidikan di Singapura. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Sujati, H. 2013. Sistem Pendidikan di Israel. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
Widati, T. 2013. Sistem Pendidikan di Korea Selatan. Makalah Wawasan Makro Pendidikan. UNS Surakarta.
File Word-nya bisa unduh di sini : Makalah Guru di Berbagai Negara
File Powerpoint-nya bisa unduh di sini : Presentasi Guru di Berbagai Negara
Catatan:
Cara download file-nya bisa di lihat disini: Tutorial Download File Menggunakan Desktop atau Tutorial Download File Menggunakan Mobile Android atau bisa lihat langsung melalui video di samping..!
.
.
0 komentar:
Post a Comment