Tugas Guru Indonesia

.
.

Oleh        : Wahyu, Jufri Pamentah, Siti Fitriani Hadju
Tempat    : Gorontalo
Lembaga : Universitas Negeri Gorontalo
Tahun      : 2016
/
Pilihan Unduh File Ada Di Bagian Bawah Artikel Ini..!
Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi arti harfiahnya adalah berat yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Di  dalam  masyarakat,  dari  yang paling  terbelakang  sampai  yang paling maju,   gur memegan perana penting Guru   merupaka satu   diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Guru  sebagai  pendidik  dan  pengajaanak,  guru  diibaratkan  seperti  ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak  supay dapat  belajar  dan  mengembangkan  potensi  dasar  dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Tugas dan Fungsi guru

1. Tugas  Pokok Guru

Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengem-bangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Tugas  guru  dalam  bidang  kemanusiaan  adalah  memposisikan  dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya.  Adapun  yang  diberikan  atau  disampaikan  guru  hendaklah  dapamemotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.
Guru  adalah  posisi  yanstrategis  bagi  pemberdayaan  dan  pembelajaran suatu  bangsa  yang  tidak  mungkin  digantikan  oleh  unsur  manapun  dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat     bergantung     dari     "citra"     guru     di     tengah-tengah     masyarakat. Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission).
2. Fungsi Guru

Tugas, peran dan fungsi guru merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Hanya saja terkadang tugas dan fungsi disejajarkan sebagai penjabaran dari peran Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14 Tahun
2005  peran  guru  adalah  sebagai  pendidik,  pengajar,  pembimbing,  pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik.
   Guru Sebagai Pendidik

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.
   Guru Sebagai Pengajar

Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar, harus terus mengikuti  perkembangan  teknologi,  sehinga  apa  yang  disampaikan  kepada peserta didik merupakan hal-hal yang uptodate dan tidak ketinggalan jaman.
Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan  materi  pembelajaran  menjadi  fasilitator  yang  bertugas memberikan kemudahan belajar. Hal itu dimungkinkan karena perkembangan teknologi menimbulkan banyak buku dengan harga relatif murah dan peserta didik dapat belajar melalui internet dengan tanpa batasan waktu dan ruang, belajar melalui televisi, radio dan surat kabar yang setiap saat hadir di hadapan kita.
Derasnya arus informasi, serta cepatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan   telah   memunculkan   pertanyaa terhadap   tugas   gur sebagai pengajar. Masihkah guru diperlukan mengajar di depan kelas seorang diri ?, menginformasikan, menerangkan dan menjelaskan. Untuk itu guru harus senantiasa mengembangkan profesinya secara profesional, sehingga tugas dan peran guru sebagai pengajar masih tetap diperlukan sepanjang hayat.
   Guru Sebagai Pembimbing

Guru  sebagai  pembimbing  dapat  diibaratkan  sebagai  pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggungjawab. Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing semua kegiatan yang dilakukan oleh guru harus berdasarkan kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru memiliki hak dan tanggungjawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.
   Guru Sebagai Pengarah

Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua. Sebagai pengaraguru harus mampu mengarkapeserta didik dalam memecahkan permasalahan-permasalahan  yang  dihadapi,  mengarahkan  peserta didik dalam mengambil suatu keputusan dan menemukan jati dirinya.
Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakte yan baik   bag diriny dala menghadapi   kehidupa nyata   di masyarakat.
   Guru Sebagai Pelatih

Proses  pendidikan  dan  pembelajaran  memerlukan  latihan  ketrampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih, yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.
Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya. Untuk itu guru harus banyak tahu, meskipun tidak mencakup semua hal dan tidak setiap hal secara sempurna, karena hal itu tidaklah mungkin.
   Guru Sebagai Penilai

Penilaian atau evalusi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan teknik yang sesuai, mungkin tes atau non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
Mengingat kompleksnya proses penilaian, maka guru perlu memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai. Guru harus memahami teknik evaluasi, baik tes maupun non tes  yang meliputi jenis masing-masing teknik, karakteristik, prosedur pengembangan, serta cara menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal.
3.    Peran Sospol berdasarkan UU mengenai guru

Politik berasal dari kata policy yang artinya kebijakan. Politik erat kaitannya dengan pemerintahan dan lembaga legislatif sebagai arah penentu kebijakan dari suatu Negara. Adanya peristiwa reformasi tahun 1998 telah membuka kran demokrasi menuju era kebebasan berpolitik.
Profesi guru memang jauh dari politik praktis, namun keterlibatan guru dalam dunia politik Indonesia sudah dimulai semenjak perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda. Ada nama RM. Soewardi Suryaningrat yang lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara yang mempelopori perjuangan politik bangsa Indonesia melalui dunia pendidikan, beliau berjuang melawan penjajahan Belanda dengan mengkritisi kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang tidak mengizinkan anak-anak pribumi Indonesia untuk bersekolah. Kritikan-kritikan beliau sering disampaikan lewat tulisan yang dimuat dalam majalah yang membuat pemerintah Hindia Belanda merasa kebakaran jenggot terhadap tulisan beliau. Sebagai bentuk kepedulian Ki Hajar Dewantara terhadap dunia pendidikan Indonesia beliau mendirikan perguruan Taman Siswa yang diperuntukan bagi para pribumi yang mau bersekolah.
Guru harus melek politik agar dapat memberikan pendidikan politik yang santun  kepada  peserta  didiknya  dan  juga  kepada  masyarakat  padumumnya supaya masyarakat lebih mengerti bahwa hak politik masyarakat tidak seharusnya tergadaikan oleh beberapa rupiah uang dan sebungkus paket sembako yang kemarin ramai dibagikan oleh para caleg ketika musim kampanye calon anggota legislatif. Karena guru merupakan motor penggerak perubahan atau agen of change” dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan jumlah anggota yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia baik  yang tergabung dalam Persatuan Guru  Republik  Indonesia  maupun  yanbelum  tergabung.  Maka  guru sesungguhnya menjadi pasar potensial dalam mendulang suara bagi partai politik maupun sekarang dalam pemilihan presiden. PGRI yang merupakan organisasi tempat bernaungnya para guru di seluruh Indonesia bisa berperan memberikan saran kepada pemerintah mengenai kebijakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan terpilihnya ketua umum PB PGRI menjadi dewan perwakilan daerah yang mewakili provinsi Jawa Tengah tentunya menjadi angin segar bagi guru di seluruh Indonesia.  Terpilihnya  DrSulistyo,  M.Pd  sebagaanggota  dewan  perwakilan daerah diharapkan mampu mengubah wajah dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik lagi, apalagui semenjak beliau terpilih sebagai anggota DPD lima tahun sebelumny banya progra yan cukup   bagus   untuk   dunia   pendidikan Indonesia.
Dengan mempunyai wakil di DPD maka kemungkinan memperbaiki dunia pendidikan makin besar. Anggaran pendidikan sebesar 20% semoga dapat dialokasikan sepenuhnya untuk kepentingan pendidikan. Karena selama ini dalam prakteknya, anggaran 20% pendidikan lebih tersedot untuk anggaran gaji guru yang berstatus pegawai negeri. Sudah saatnya guru juga harus sadar akan politik sehingga bisa mengawal dan mengawasi kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah khususnya kebijakan yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Sehingga guru tidak hanya menjadi penonton dan sendiko dawuh terhadap kebijakan pemerintah namun juga bisa memberikan masukan kepada pemerintah agar terjadi sinkronisasi antara kebijakan pemerintah dengan pelaksanaan pendidikan di lapangan. Karena guru adalah ujung tombak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik.


Simpulan
Menyikapi peluang dan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa sekarang dan mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut  guru  untuk  senantiasa  melakukan  berbagai  peningkatan  dan penyesuaian kemampuan profesionalnya.  Oleh karena itu, kondisi kesejahteraan guru harus dipenuhi agar guru terdorong untuk banyak memberi perhatian kepada anak didiknya dan lebih mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran sehingga kondisi proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien. Guru merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perubahan kurikulum dan implementasinya dalam pembelajaran.
Dalam implementasi kurikulum yang baik adalah guru harus mengajarkan siswa tentang cara belajar, cara mengingat, cara berpikir dan cara memotivasi diri sendiri. Proses pembelajaran berbasis kompetensi adalah proses pendeteksian kemampuan  dasar  siswa  untuk  memudahkan  terciptanya  suatu  tujuan  secara teoritis  dapraktis.  Jadi,  seorang  gurharus  dapat  menciptakan  dan menumbuhkan kegiatan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan.

Saran

Untuk meningkatkan keprofesionalan guru, maka guru harus memahami peran dan tugasnya sebagai seorang guru yaitu sebagai sumber belajar, pendidik, pembelajar, pembimbing, pelatih, penasehat, agen pembaharu (innovator) serta sebagai model dan teladan.


Sumber:
Bafadal,  Ibrahim.  2003,  Peningkatan  Profesional  Guru  SD,  Jakarta:  Bumi Aksara

Mulyasa. 2007, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sadulloh, Uyoh.Dkk. 2006, PedagogikBandung: Upi Press


File Word-nya bisa unduh di sini                 Makalah Tugas Guru Indoensia
File Powerpoint-nya bisa unduh di sini Presentasi Tugas Guru Indonesia


Catatan:
Cara download file-nya bisa di lihat disiniTutorial Download File Menggunakan Desktop atau Tutorial Download File Menggunakan Mobile Android atau bisa lihat langsung melalui video di samping..!
.
.

0 komentar: