Menyusun Tes Hasil Belajar - 2016

.
.

Oleh        : Usman Mahmud, Ika Ariska R. Bioto, Yasmin Polimengo.
Tempat    : Gorontalo
Lembaga : Universitas Negeri Gorontalo
Tahun      : 2016

Pilihan Unduh File Ada Di Bagian Bawah Artikel Ini..!
Langkah-langkah penyusunan Tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1.      Merumuskan tujuan khusus
Sumber Gambar: http://blog.ub.ac.id
       Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama dari seorang guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya. Sebab tujuan umum (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dari pembelajaran sudah dirumuskan oleh para pengembang kurikulum. Tugas guru adalah menterjemahkan tujuan umum pembelajaran (SK dan KD) menjadi tujuan khusus (indikator) pembelajaran yang lebih spesifik dan mudah terukur.

      Rumusan tujuan pembelajaran menurut Bloom (1964) mencakup 3 aspek penting yaitu domain kognitf, afektif, dan psikomotorik.
a.       Domain kognitif
            Pada domain kognitif, tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan informasi mengenai data dan fakta, konsep, generalisasi, dan prinsip. Semakin kuat seseorang dalam menguasai pengetahuan dan informasi, maka semakin mudah seseorang dalam melaksanakan aktivitas belajar.
b.      Domain afektif
            Domain afektif adalah domain yang berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi seseorang terhadap suatu hal dan perkembagan mental yang ada dalam diri seseorang.
c.       Domain psikomotor
           Domain psikomotor adalah domain yang menggambarkan kemampuan dan ketrampilan seseorang yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance yang berupa ketrampilan fisik dan ketrampilan non fisik. Ketrampilan fisik adalah ketrampilan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan oto, sedangkan ketrampilan nonfisik adalah ketrampilan seseorang dalam menggunakan otak sebagai alat utama dalam mengerjakan dan memecahkan suatu permasalahan.
2.       Memilih pengalaman belajar
           Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman, sehingga siswa harus didorong secara aktif untuk melakukan kegiatan tertentu, mencari dan menemukan sendiri fakta. Ada kalanya proses pembelajaran juga dilakukan dengan simulasi dan dramatisasi. Tujuan yang hendak dicapai tidak hanya  sekedar untuk mengingat, tapi juga menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan mental dan emosi siswa. Ada kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar secara berkelompok yang memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
3.      Menentukan kegiatan belajar mengajar
         Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada dasarnya dapat dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap siswa belajar secara berkelompok baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Pembelajaran Pembelajaran individual adalah pembelajaran di mana siswa belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang demikian sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
4.      Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
          Orang-orang yang akan terlibat dalam proses pembelajaran dan berperan sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru, dan tenaga profesional. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola pembelajaran. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara maksimal, maka guru harus memiliki kemampuan untuk berbicara dang berkomunikasi dengan menggunakan berbagai media. Selain itu, guru juga berperan sebagai pengatur lingkungan belajar yang memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi siswa. Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar dngan penuh semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
5.      Memilih bahan dan alat
Penentuan bahan dan alat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.        keberagaman kemampuan intelektual siswa
b.      jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai siswa
c.       tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus
d.      berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
e.       bahan dan alat yang dapat dimanfaatkkan
f.        fasilitas fisik yang tersedia
6.      Ketersediaan fasilitas fisik
      Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat media, laboratorium, dan lain-lain. Guru dan siswa akan bekerja sama menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi, dan lain sebagainya dan kesemuanya itu dapat digunakan melalui proses perencanaan yang matang melalui pengaturan secara profesional termasuk adanya dukungan finansial sesuai dengan kebutuhan.
7.      Perencanaan evaluasi dan pengembangan
      Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam perencanaan pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Mensintesis Bahan Ajar
1.      Modul Pembentuka Muka Bumi
      Mengetahui tentang Tenaga Endogen dan Eksogen Dalam Pembentukan Muka Bumi sangat perlu dibahas untuk para siswa yang ingin menambah ilmu pengetahuan yang menyangkut muka bumi, disini kita akan mencoba mengurai permasalahan dalam ilmu kebumian. tenaga endogen dan tenaga eksogen sangat berpengaruh terhadap terjadinya perubahan kontur muka bumi yang semakin hari semakin menampakkan bahwa bumi itu sudah tua, banyak sekali perubahan terhadap muka bumi yang terjadi akibat adanya tenaga endogen dan eksogen tersebut. mari kita lihat maksud dan artinya sejenak dua tenaga yang dapat membuat perubahan besar pada permukaan bumi kita ini yakni tenaga endogen dan tenaga eksogen.
2.      Modul Jagat raya dan Tata Surya
       jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tersusun dari segala macam bentuk materi. Sebagian besar materi-materi tersebut saling berkelompok membentuk galaksi-galaksi yang tak terhitung jumlahnya. Galaksi-galaksi ini tersusun dari bintang-bintang dan planet-planet yang membentuk suatu sistem tatasurya

3.      Pengantar Penginderaan Jauh

            Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya. Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah “penginderaan jauh” umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.

Menyusun Kisi-Kisi Tes
a.       PENGERTIAN KISI-KISI
     Kisi-kisi (test blue print atau table ofspecification) merupakan deskripsi mengenairuang lingkup dan isi materi yang akandiujikan.Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untukmenentukan ruang lingkup dan tekanan tesyang setepat-tepatnya, sehingga dapat menjadipetunjuk dalam menulis soal. Adapunwujudnya dapat berbentuk format atau matrik.
b.      SYARAT-SYARAT KISI-KISI YANG BAIK
1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan
2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami
3. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan Indikator dan bentuk yang yang ditetapkan

c.       Menyusun Kisi-Kisi Soal

       Kisi-kisi adalah Suatu format berupa matriks yang memuat pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan atau dalam melakukan perakitan tes.

Syarat-syarat kisi-kisi yang baik :

1.      Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;

  1. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
  2. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
Rambu-Rambu Penyususnan Tes
A.    RAMBU-RAMBU PENULISAN TES PILIHAN GANDA
                        Dalam dunia pendidikan, baik yang formal maupun non formal evaluasi selalu dilaksanakan. Ada yang dilaksanakan sebelum pelajaran itu berlangsung yang  disebut  pre-test,  ada  yang  dilaksanakan  setelah  selesai  pelajaran yang disebut post-test, ada yang dilaksanakan setelah selesai akhir satu pokok bahasan yang disebut tes formatif dan ada yang dilaksanakan pada akhir satu semester yang disebut tes sumatif.
                        Terdapat beberapa bentuk tes tertulis (written tests) yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tes obyektif (objective test) dan tes uraian (essay test).  Tes obyektif dapat disajikan dalam beberapa bentuk, antara lain; salah-benar (true-false), pilihan ganda (multiple choice), isian (completion), jawaban singkat (short answer), dan menjodohkan (matching)  Dalam makalah ini tes obyektif yang dijadikan fokus bahasan adalah pilihan ganda (multiple choice).
                        Muhajir dalam Thoha mengatakan bahwa, “...tes pilihan ganda merupakan tes obyektif di mana masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar” (1991:71).  Dalam penyusunan tes pilihan ganda, Ebel dalam Nitko menyarankan atau memberikan kiat tiga langkah utama, yaitu; 1) Buatlah stem dari setiap butir soal dalam bentuk pertanyaan atau sebuah kalimat tak lengkap yang berimplikasi sebagai sebuah pertanyaan, 2) Tulislah jawaban yang benar bagi pertanyaan pada stem sebagai option dalam kata-kata yang singkat, 3)  Tulislah pengecoh (distructors) yang dapat mengindikasikan taraf pengetahuan siswa yang dinilai melalui butir soal tersebut
                        Tim Puslitbang Sisdiknas Depdikbud pun memberikan beberapa rambu-rambu penulisan tes pilihan ganda.  Berikut uraiannya yang ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan.
Contoh Penyusunan Tes
1.      Contoh tes tertulis
ari wiyati purwandari nama panggilan singkatnya ….
a ari
b ari wiyati
c purwandari
  
Simpulan
     Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia,pendidikan memegang peranan penting. Keberhasilan proses pendidikansecara langsung akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber dayamanusia tersebut. Salah satu indicator kualitas pendidikan yang baikadalah lulusannya yang berkompeten atau kompetensi lulusan.Kompetensi merupakan fungsi dari banyak variabel antara lainkemampuan peserta didik, kemampuan pendidik, fasilitas, manajemendan perkembangan pengetahuan ilmiah dan teknologi serta seni.Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari masukkan (In put ),proses sampai hasilnya (Out put ). Untuk mengetahui bahwa proses yangkita lakukan itu sesuai dengan tujuannya maka harus dilakukan umpanbalik. Salah satu bentuk umpan balik yang dilakukan adalah Evaluasi.Sistem evaluasi yang dipergunakan memegang peranan pentingdalam laporan lembaga pendidikan karena lewat laporan itulah orang tuaakan mengetahui perkembangan anak-anak mereka setelah mengikutiproses pendidikan di lembaga tempat mereka menitipkan anaknya untukbelajar. Dalam memberikan laporan kemajuan belajar, pihak sekolah harusmelakukan pengukuran untuk menilai prestasi belajar siswa selama selangwaktu tertentu. Melalui laporan belajar juga para siswa dapat melihatsejauhmana kemampuan mereka setelah menempuh proses belajarmengajar selama selang waktu tertentu,
Saran
         Saran kami dalam makalah ini apabila terdapat kekeliruan dalam makalah ini kami selaku kelompok pembuat makalah meminta kritikan kepada pembaca untuk penulis sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk pembuatan makalah kedepan.


Sumber:
Hamzah B. Uno.2008. tujuan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses
W. Gulo. 2005. Kisi kisi soal Jakarta : Grasindo.
W. James Popham dan Eva L. Baker.2005. prosedur penyusunan (Terj. Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta.


File Word-nya bisa unduh di sini                 Makalah Menyusun Tes Hasil Belajar File Powerpoint-nya bisa unduh di sini Presentasi Menyusun Tes Hasil Belajar


Catatan:
Cara download file-nya bisa di lihat disiniTutorial Download File Menggunakan Desktop atau Tutorial Download File Menggunakan Mobile Android atau bisa lihat langsung melalui video di samping..! 
.
.

0 komentar: